Categories
Info Manajemen Umum

5+ Perbedaan PT dan CV, Pengelolaan – Contoh di Indonesia!

5+ Perbedaan PT dan CV, Pengelolaan - Contoh di Indonesia!

Perusahaan terbatas (PT) dan Perseroan Terbatas (CV) merupakan dua jenis entitas bisnis yang berbeda di Indonesia. Meskipun mereka keduanya merupakan jenis entitas bisnis yang berbadan hukum, ada beberapa perbedaan PT dan CV yang signifikan.

Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa PT memerlukan minimal dua orang pemilik, sementara CV dapat memiliki satu pemilik saja.

PT juga memiliki kewajiban membayar pajak yang lebih tinggi daripada CV. Selain itu, ada beberapa perbedaan lainnya antara PT dan CV yang dapat ditemukan dalam dokumen ini.

Namun, meskipun ada perbedaan PT dan CV yang signifikan, keduanya adalah jenis entitas bisnis yang sah di Indonesia. Yuk pelajari lebih lengkapnya!

1. Perbedaan PT dan CV yang Utama

Perbedaan PT dan CV
detikcom – Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari IniPerbedaan PT dan CV

Perbedaan utama antara PT dan CV adalah bahwa PT adalah sebuah badan hukum yang terdaftar di Indonesia, sedangkan CV adalah sebuah badan usaha yang melayani kepentingan para pemiliknya.

Badan hukum PT memiliki hak dan kewajiban tertentu yang ditentukan oleh hukum yang berlaku, sementara badan usaha CV tidak memiliki hak dan kewajiban tersebut.

Selain itu, PT memiliki kemampuan untuk menerbitkan saham dan menjalankan aktivitas perdagangan, sementara CV hanya bertindak sebagai badan usaha yang melayani kepentingan para pemiliknya.

PT memerlukan sejumlah modal yang lebih tinggi untuk didirikan daripada CV, dan sejumlah persyaratan yang lebih ketat harus dipenuhi untuk membuat sebuah PT.

2. Perbedaan PT dan CV: Begini Cara Memilihnya!

PT dan CV adalah dua jenis entitas bisnis yang berbeda. PT (Perseroan Terbatas) adalah jenis entitas bisnis yang diatur oleh hukum Indonesia.

PT merupakan jenis entitas bisnis yang menawarkan perlindungan bagi pemegang sahamnya dari tanggung jawab hukum. Sementara itu, CV (Commanditaire Vennootschap) adalah jenis entitas bisnis yang tidak diatur oleh hukum Indonesia dan tidak menawarkan perlindungan bagi pemegang sahamnya.

Ketika memilih antara PT dan CV, ada beberapa pertimbangan yang harus dipertimbangkan:

  1. Pertama, siapa yang akan menjadi pemegang saham dari entitas bisnis yang dipilih. Jika salah satu pemegang saham adalah warga negara asing, maka PT adalah jenis entitas yang tepat.
  2. Kedua, apakah entitas bisnis tersebut akan beroperasi di luar Indonesia atau tidak. Jika ya, maka PT adalah jenis entitas yang tepat.
  3. Ketiga, apakah ada kebutuhan untuk menyimpan catatan bisnis dan laporan keuangan yang jelas? Jika ya, maka PT adalah jenis entitas yang tepat.

Kesimpulannya, ketika memilih antara PT dan CV, Anda harus mempertimbangkan tujuan dan kebutuhan bisnis Anda sebelum memutuskan jenis entitas yang tepat.

3. Perbedaan PT dan CV: Ini Kelebihan dan Kelembahan Keduanya!

Perbedaan PT dan CV
google Perbedaan PT dan CV

Kelebihan dan Kekurangan PT dan CV memiliki keduanya kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing.

  • Kelebihan PT:
  1. PT memiliki keuntungan yang lebih besar daripada CV karena struktur legalnya yang lebih kompleks.
  2. PT memiliki ketahanan hukum yang lebih baik daripada CV dan dapat beroperasi secara legal dalam berbagai kegiatan.
  3. PT juga memiliki akses ke sumber daya dan modal yang lebih besar daripada CV.
  • Kekurangan PT:
  1. PT memerlukan biaya pendaftaran lebih tinggi dan waktu yang lebih lama untuk didirikan.
  2. PT juga memiliki struktur birokrasi yang lebih kompleks daripada CV, yang membuatnya lebih rumit untuk diatur.
  3. Struktur legal yang lebih kuat juga berarti bahwa ada tuntutan dan peraturan yang berlaku untuk PT yang tidak berlaku untuk CV.
  • Kelebihan CV:
  1. CV dapat didirikan dengan biaya dan waktu yang lebih sedikit daripada PT.
  2. Struktur birokrasi dan peraturan yang lebih sederhana membuat CV lebih mudah untuk diatur.
  3. CV juga memiliki ketahanan hukum yang lebih rendah daripada PT.
  • Kekurangan CV:
  1. CV memiliki keuntungan yang lebih rendah daripada PT.
  2. CV juga memiliki akses yang lebih terbatas ke sumber daya dan modal daripada PT.
  3. Struktur legal yang lebih lemah berarti bahwa ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dioperasikan secara legal oleh CV.

4. Perbedaan PT dan CV: Strategi Pemasarannya!

  • Strategi Pemasaran PT:
  1. Pemasaran Digital – Gunakan berbagai platform media sosial dan iklan daring untuk meningkatkan saluran pemasaran baru.
  2. Konten Pertumbuhan – Gunakan konten yang berfokus pada pengalaman pengguna dan menawarkan solusi untuk masalah yang dihadapi pelanggan.
  3. Kontes dan Hadiah – Terapkan strategi pemasaran yang mempromosikan kontes dan hadiah untuk mempromosikan produk dan layanan sehingga pelanggan merasa dorongan untuk membeli.
  4. Promosi Produk – Gunakan media tradisional seperti iklan radio, televisi, dan surat kabar untuk mempromosikan produk dan layanan PT.
  5. Pemasaran Konten B2B – Gunakan strategi pemasaran konten untuk meningkatkan kesadaran merek dan menghasilkan lalu lintas web.
  • Strategi Pemasaran CV:
  1. Pemasaran B2B – Gunakan strategi pemasaran B2B untuk membantu memperluas jaringan dan membangun jaringan komunikasi yang kuat.
  2. Pemasaran Komunitas – Dengan mengadakan acara, seminar, dan konferensi, CV dapat meningkatkan jaringan dan membangun merek.
  3. Pemasaran Konten – Gunakan strategi pemasaran konten untuk meningkatkan kesadaran merek dan menghasilkan lalu lintas web.
  4. Pemasaran Langsung – Gunakan strategi pemasaran langsung untuk menjangkau pelanggan yang berpotensi dan menawarkan produk dan layanan terbaik.
  5. Pemasaran Sosial – Gunakan berbagai platform media sosial untuk menjangkau pelanggan dan mempromosikan produk dan layanan yang tersedia.

5. Perbedaan PT dan CV: Teknologi untuk Menghemat Biaya PT dan CV

Teknologi dapat membantu Perusahaan dan CV dalam menghemat biaya dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Berikut adalah beberapa cara untuk mengimplementasikan teknologi untuk menghemat biaya:

  1. Memperkenalkan teknologi otomatisasi. Teknologi otomatisasi dapat membantu menyederhanakan proses yang rumit, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas, dan menghemat biaya.
  2. Menggunakan teknologi cloud computing. Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan Anda untuk menyimpan data dalam jaringan server di luar situs Anda. Ini dapat mengurangi biaya pemeliharaan karena Anda tidak perlu menyimpan data secara fisik.
  3. Menggunakan teknologi untuk meningkatkan penjualan. Teknologi yang tepat dapat membantu meningkatkan penjualan dan aktivitas pemasaran, sehingga mengurangi biaya pemasaran.
  4. Menggunakan teknologi untuk meminimalkan biaya persediaan. Teknologi seperti stok kontrol otomatis dapat membantu meminimalkan biaya persediaan dengan memastikan Anda membeli jumlah yang tepat dari bahan baku dan barang jadi.
  5. Menggunakan teknologi untuk pembayaran. Teknologi pembayaran seperti kartu kredit dapat membantu meminimalkan biaya administrasi dan biaya operasional karena memungkinkan pelanggan untuk membayar secara online.
  6. Menggunakan teknologi untuk menyederhanakan proses pengiriman. Teknologi pengiriman seperti software logistik dapat membantu menyederhanakan proses pengiriman dan meminimalkan biaya transportasi.

Dengan mengimplementasikan teknologi yang tepat, Perusahaan dan CV dapat menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi.

6. Perbedaan PT dan CV: Contoh PT dan CV di Indonesia

Perbedaan PT dan CV
google Perbedaan PT dan CV

PT:

  1. PT ABM Investama Tbk
  2. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
  3. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
  4. PT Astra International Tbk
  5. PT Bank Central Asia Tbk
  6. PT Bank CIMB Niaga Tbk
  7. PT Bank Danamon Tbk
  8. PT Bank International Indonesia Tbk
  9. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
  10. PT Bank Negara Indonesia Tbk

CV:

  1. CV Catur Pangan Indonesia
  2. CV Saffa Jaya
  3. CV Sumber Karya
  4. CV Catering Ibu Surabaya
  5. CV Bintang Permata
  6. CV JMIP
  7. CV Industri Kreatif Madiun
  8. CV Sadewa Agri Jaya
  9. CV Ivong Farm
  10. CV Agrindo Farm and Food
Categories
Manajemen Umum

Ciri Ciri Organisasi

Ciri Ciri Organisasi

Apa Saja Ciri ciri Organisasi? Dalam dunia Manajemen termasuk dalam hidup kita, kita harus tahu tentang ilmu organisasi. Anda harus memiliki ilmu ini karena dalam hidup tentu saja kita tidak akan bisa lepas dari organisasi. Jadi, sebaiknya Anda mempelajari ilmu organisasi yang bisa dimulai dari lingkungan terdekat Anda yaitu organisasi keluarga. Baru kemudian ke struktur yang lebih besar. Berikut ciri-ciri organisasi yang harus Anda pahami.

Ciri-Ciri Organanisasi yang Efektif

Dengan kehadiran organisasi, maka hal tersebut bisa berpengaruh untuk mengembangkan suatu komunitas dengan baik. Adapun pencapaian yang diinginkan bisa diwujudkan dengan adanya organisasi. Dalam tiap organisasi tentu akan ada perekrutan anggota. Hal inilah yang merupakan tujuan dari organisasi tersebut. Ada beberapa tujuan dari organisasi. Ciri-ciri organisasi sosial yang baik juga bisa dilihat dari tujuannya. Tujuan tersebut antara lain:

  1. Sebagai wadah dimana tiap anggotanya bisa mencapai tujuan bersama yang lebih optimal karena semua dilakukan bersama-sama.
  2. Bisa mengatasi kekurangan dari tipa anggota dalam mencapai tujuan bersama.
  3. Berguna sebagai tempat untuk mendapatkan keuntungan bersama
  4. Sebagai tempat dimana tiap anggota bisa menjadi pengurus dan mempunyai tugas.
  5. Menjadi tempat untuk mendapatkan penghargaan.
  6. Sebagai tempat untuk mengelola suatu hal dan anggota bersama-sama.
  7. Bisa menambah teman dan membuat waktu luang menjadi lebih positif
  8. Tempat untuk bisa berpartisipasi dan berkontribusi.

Ciri Ciri Organisasi Lini

Pada ciri-ciri organisasi lini adalah pentingnya kehadiran orang yang ada di tingkat paling bawah. Hal tersebut karena di posisi itulah anggota tersebut mempunyai andil yang sangat besar untuk menentukan kelangsungan dari organasasi. Organisasi lini juga turut membantu mewujudkan mimpi bersama dari tiap anggota.

Meskipun tiap anggota mempunyai tujuan yang berbeda-beda dalam mengikuti organisasi lini. Namun tetap saja mereka semua mempunyai tujuan besar yang sama saat mengikuti organisasi terebut. Mereka ingin mendapatkan pengalaman, jabatan yang tinggi, dan juga ilmu organisasi. Meskipun ada pula yang mengikuti organisasi karena ingin menambah teman.

Ciri Ciri Organisasi Yang Baik

Bagaimana ciri ciri organisasi yang baik? Jika kami diminta untuk sebutkan ciri ciri organisasi, maka ada beberapa ciri yang harus ada pada sebuah organisasi.

  1. Mempunyai Tujuan Yang Sama

Dalam tiap organisasi tentunya ada tujuan yang ingin dicapai oleh semua anggotanya. Tujuan tersebut tentu saja harus bisa diwujudkan dengan bantuan dari para anggota. Seseorang yang memang pantas dan layak dijadikan sebagai pemimpin yang harus bisa membimbing para anggota organisasi.

Namun bukan berarti tiap anggota organisasi tidak mempunyai hak untuk meyampaikan pendapat mereka. Tentu saja tiap anggota mempunyai hak untuk menyuarakan pendapatnya. Dengan hak inilah maka tujuan dari suatu organisasi bisa diwujudkan dengan bantuan semua anggotanya. Organisasi bisa mewujudkan suatu hal yang ingin dicapai. Organisasi yang baik tentu saja harus mempunyai tujuan yang sama antara semua anggotanya.

Contohnya jika Anda bekerja pada sebuah perusahaan yang baru berdiri tentunya tujuan utama yang harus diwujudkan adalah mendapatkan keuntungan dan juga mensejahterakan para karyawan di perusahanaan tersebut. Karena itulah para pemimpin dan anggotanya harus bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut.

  1. Saling Bekerjasama

Ciri-ciri organisasi selanjutnya adalah adanya kerjasama. Jika organisasi ingin berjalan dengan baik, tentu saja harus ada kerjasama yang baik juga antara anggotanya. Organisasi yang sehat tahu bagaimana mengembangkan tim yang bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan bersama. Tiap anggotanya siap menawarkan bantuan mereka satu sama lain untuk memenuhi tujuan organisasi.

  1. Berbagi Tujuan Yang Efektif

Organisasi yang baik berbagi tujuan dari dibentuknya organsiasi tersebut dengan anggotadi setiap divisi organisasi. Tiap divisi berbagi tujuan dengan divisi lain dan membuat mereka bergabung dengan misi dan visi organisasi. Tiap anggota divisi memahami apa yang diperlukan untuk mencapainya.

  1. Menawarkan Peluang Pelatihan

Ciri-ciri organisasi formal seperti perusaahn juga menyediakan pelatihan di tempat kerja dan peluang bagi karyawan untuk meningkatkan keterampilan terkait pekerjaan mereka. Organisasi membawa individu lain untuk memberikan pelatihan di tiap departemen dan perusahaan yang diperlukan. Perusahaan juga menawarkan kesempatan untuk mengejar sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan.

  1. Moral Karyawan Tinggi

Ciri ciri organisasi garis dan staf juga mempunyai moral karyawan yang tinggi. Organisasi yang baik memiliki moral karyawan yang tinggi. Karyawan menghargai posisi mereka di organisasi dan ingin bekerja di sana untuk waktu yang lama. Produktivitas adalah acara yang tinggi dan organisasional yang menyenangkan dan sukses.

  1. Kepemimpinan Yang Kuat

Kepemimpinan yang baik adalah salah satu ciri utama dari organisasi yang baik. Tiap anggota memiliki hubungan baik dengan pemimpin ataupun anggota lain yang didasarkan pada kepercayaan. Pemimpin tahu bagaimana membuat semua anggota berfungsi bersama. Ketika kritik dan saran diperlukan, tiap anggota siap menerima kritik konstruktif yang ditawarkan oleh para pemimpin. Hal ini juga merupakan ciri ciri organisasi sekolah. Jadi, tiap kepala sekolah, guru, dan keryawan harus memiliki hubungan yang baik.

  1. Menangani Kinerja Yang Buruk

Ciri-ciri organisasi juga tak bisa lepas dari menangani kinerja anggotanya. Organisasi menghadapi kinerja yang buruk alih-alih mengabaikannya. Organisasi mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja. Pemimpin harus bisamenghargai masukan dari anggotanya yang memberikan saran tentang cara meningkatkan produktivitas dan mencapai tingkat kinerja tinggi. Organisasi bahkan dapat mendatangkan konsultan untuk mendeteksi masalah dan menawarkan solusi.

  1. Memahami Risiko

Organisasi yang baik memahami risiko yang mereka hadapi dan mengambil langkah untuk melindungi diri terhadap segala risiko. Ketika suatu peristiwa terjadi karena risiko organisasi, organisasi yang baik belajar dari pengalaman tersebut. Organisasi menggunakan tindakan pencegahan tetapi memahami bahwa risiko diperlukan untuk membuat organisasi semakin baik. Oleh karena itu dalam setiap organisasi maupun perusahaan perlu adanya manajemen risiko yang baik.

  1. Beradaptasi Dengan Peluang Dan Perubahan

Organisasi yang baik tahu bagaimana mengenali dan memanfaatkan peluang yang baik. Organisasi yang baik selalu mencari peluang untuk tumbuh. Mereka juga tahu bagaimana beradaptasi dengan perubahan teknologi atau operasional. Mereka mencoba untuk tetap di depan atau sejalan dengan perubahan dalam industri dan lingkungan bisnis.

  1. Struktur Jelas Ditetapkan

Tiap badan atau organsiasi memiliki rasa keteraturan dan struktur organisasi. Struktur dan urutan organisasi tidak membatasi inovasi dan pertumbuhan. Anggota dari suatu organisasi tidak keberatan mematuhi perintah pemimpinnya karena mereka memahaminya dan memanfaatkan penerapannya.

  1. Kebijakan Organisasi

Organisasi yang baik membuat dan menerapkan kebijakan organisasi yang sudah tersedia untuk anggota mereka. Organisasi yang baik mengikuti kebijakan dan peraturan yang berlaku di tempat tersebut. Ketika pemimpin atau anggota melanggar kebijakan, masalah ini ditangani segera dan secara profesional.

  1. Mempunyai Anggota Yang Jelas

Ciri-ciri organisasi yang terakhir adalah mempunyai anggota yang jelas. Anggota diperlukan dalam organisasi dan tiap anggota mempunyai tugasnya masing-masing. Setidaknya ada dua orang dalam suatu organisasi. Tentu saja untuk mendapatkan anggita harus melewati tes terlebih dahulu agar bisa mendapatkan anggota yang sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Categories
Manajemen Umum

Struktur Organisasi Perusahaan Beserta Tugasnya

Struktur Organisasi Perusahaan Beserta Tugasnya

Mempelajari Struktur Organisasi Perusahaan dan Macam-Macam Jenisnya Di dalam Manajemen sebuah perusahaan, struktur organisasi perusahaan memiliki fungsi yang sangat penting. Struktur tersebut menjelaskan komponen-komponen perusahaan yang harus bekerja sama secara aktif, efektif dan efisien agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai.

Di dalam struktur ini, Anda dapat melihat dengan jelas penempatan dan pembagian tugas yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan atau tim yang berwenang menentukan jabatan. Setiap sumber daya manusia yang telah ditempatkan pada posisinya telah melalui proses pemikiran yang panjang, sehingga masing-masing dari mereka diharapkan mampu menggunakan keahliannya dengan maksimal. Singkatnya, dari bagan struktur organisasi perusahaan, Anda bisa melihat 4 aspek, yaitu kedudukan, fungsi, hak beserta kewajibannya.

4 Aspek Struktur Organisasi Perusahaan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah Struktur Organisasi Perusahaan akan menunjukkan 4 aspek penting yang bisa Anda lihat dengan seksama, yaitu kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban dari setiap individu pada posisi-posisinya sendiri. Nah, berikut ini ulasan singkatnya agar Anda lebih memahami maksudnya :

  • Kedudukan : Struktur dalam sebuah perusahaan merupakan garis hierarki yang membentang dari komponen teratas hingga dibawah. Yang jelas, setiap komponennya memiliki kedudukan yang lebih tinggi atau lebih rendah antara satu dengan yang lain. Kedudukan ini secara langsung membedakan fungsi mereka.
  • Fungsi : Fungsi bisa dibedakan berdasarkan kedudukan setiap komponen. Fungsi juga dapat diartikan sebagai peran dari individu tersebut. Contohnya, posisi bidang keuangan dalam struktur organisasi perusahaan berada langsung dibawah direktur utama, sehingga ia memiliki fungsi dan peran yang sangat berbeda dari manager pemasaran yang berada dibawah direktur. Perbedaan kedudukan, fungsi dan peran ini juga menentukan perbedaan hak dan kewajiban setiap komponennya.
  • Hak : Hak merupakan sesuatu yang pantas didapat oleh individu sesuai dengan kewajiban yang telah ia tuntaskan selama jangka waktu tertentu. Contohnya, setiap orang pasti menerima gaji, tetapi gaji tersebut berbeda jumlahnya sesuai dengan jabatan. Mengapa begitu? Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi kedudukan Anda di dalam struktur organisasi perusahaan, maka semakin tinggi pula tekanan dan tanggung jawab yang harus ditanggung.
  • Kewajiban : Kewajiban tentunya dapat dilihat dari kedudukan individu dalam struktur perusahaan. Setiap komponennya memiliki tugas dan kewajiban yang sesuai dengan fungsi dan peran yang dijalani.

Contoh Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi di dalam sebuah perusahaan dibaca di mulai dari atas hingga ke bawah. Di kotak teratas terisi untuk jabatan yang memimpin perusahaan, seperti Direksi. Kemudian, Direksi memberikan amanah kepada Dirut atau Direktur Utama. Sebelum Dirut memberikan tugas kepada Direktur, disana ada Direktur Keuangan yang duduk pada posisi ke-3. Setelah Direktur, ada Direktur Personalia yang nantinya beruhubungan dengan para manager.

Pada struktur organisasi perusahaan kecil, ada setidaknya 5 level kedudukan. Namun, struktur akan lebih panjang dan rumit ketika perusahaan semakin besar, seperti struktur organisasi Perusahaan Manufaktur dan lain-lain.

struktur organisasi perusahaan beserta tugasnya
struktur organisasi perusahaan beserta tugasnya

Langkah Menyusun Struktur Organisasi Perusahaan

Sementara itu, Cara membuat struktur organisasi perusahaan dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah penentuan jabatan untuk menentukan posisi setiap individu. Tentunya, hierarki teratas sudah terbentuk. Pada umumnya, tim HRD lah yang menentukan posisi para pegawai. Setelah semuanya mendapatkan peran dan fungsi yang jelas, struktur organisasipun dibuat mengunakan aplikasi seperti CorelDraw atau Photoshop. Berikut ini adalah contoh struktur organisasi:

Dari struktur organisasi diatas, Anda bisa melihat posisi-posisi yang berbeda. Setiap jabatannya tentu memiliki tugasnya masing-masing. Berikut ini adalah penjelasannya!

Macam-Macam Tugas Dalam Struktur Organisasi

Di dalam sebuah struktur organisasi perusahaan jasa maupun jenis perusahaan yang lainnya. Setiap jabatan memegang tugasnya sendiri. Tugas tersebut harus diselesaikan agar tujuan dari perusahaan tercapai secara maksimal. Berikut ini adalah penjelasan struktur organisasi perusahaan lengkap dengan tugas dari setiap posisinya.

  • Direktur

Setiap perusahaan pasti memiliki pemimpin. Pemimpin didalam sebuah perusahaan disebut dengan Direktur. Sebagai pimpinan tertinggi perusahaan, seorang direktur memiliki tanggung jawab yang besar. Ia harus memonitor kinerja seluruh karyawannya, termasuk manajer-manajer. Ia perlu memastikan bahwa seluruh karyawannya bisa bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu, Direktur juga perlu berpartisipasi langsung dalam perkembangan perusahaan, terutama dalam memberikan maupun menyaring ide-ide baru.

  • Manajer Pemasaran

Setelah bagan direksi, ada manajer pemasaran. Manajer pemasaran biasa disebut juga marketing. Didalam struktur organisasi perusahaan dagang, maskering mengatur urusan penjualan. Kelangsungan hidup perusahaan juga bergantung pada kemampuan marketing dalam memasarkan produk-produk perusahaan. Salah satu tugas pokok seorang manajer pemasaran adalah membuat metode pemasaran yang strategis. Pada umumnya, di dalam struktur organisasi perusahaan, seorang manajer pasti memiliki divisi dimana ia memiliki tim sendiri. Sebagai seorang manajer, memonitor dan mengarahkan sistem pemasaran kepada anak buah juga menjadi suatu keharusan.

  • Manajer Administrasi dan Keuangan

Salah satu aspek yang mendorong maju perusahaan adalah keseimbangan antara uang yang masuk dan keluar. Tanggung jawab yang diemban oleh manajer keuangan langsung kepada direktur utama. Seringkali, pada perusahaan yang lebih besar, keuangan dan administrasi tidak dipegang oleh manajer, melainkan oleh direktur keuangan yang langsung berada dibawah direktur utama pada struktur organisasi perusahaan beserta tugasnya. Yang jelas, tugas seorang manajer atau direktur keuangan berhubungan dengan aktivitas keuangan sebuah perusahaan.

  • Manajer Gudang

Didalam sebuah struktur organisasi perusahaan juga ada yang disebut manajer gudang. Lalu apakah tugasnya hanya menjaga gudang perusahaan saja? Tentu tidak. Seorang manajer gudang bertugas mengawasi keluar masuknya barang dari gudang, melakukan pengecekan barang dan memberikan kebijaksanaan mengenai aktivitas stok di gudang.

Macam-Macam Struktur Organisasi Berdasarkan Perusahaannya

Perusahaan memiliki banyak jenis. Jenis-jenis perusahaan ini dibedakan sesuai dengan bidang dimana ia bergerak, misalnya jasa, bangunan, manufaktur, usaha kecil atau dagang. Nah, setiap jenis perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang berbeda.

Perbedaan pada struktur organisasi perusahaanterlihat jelas pada kedudukan komponen-komponen perusahaan beserta fungsi dan perannya. Misalnya, didalam sebuah perusahaan pangan, akan ada manager pemasar dan admin gudang. Akan tetapi struktur organisasi perusahaan kontraktor tentu akan berbeda lagi. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya,

Perusahaan kontraktor bergerak dalam bidang kontruksi yang menangani masalah seperti pembangunan gedung atau jalan raya. Biasanya pengusaha yang bergerak dibidang kontruksi lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai pemborong. Bisa dibilang kalau perusahaan kontraktor merupakan perusahaan yang menyediakan jasa pembangunan.

Struktur organisasi perusahaannya pun berbeda dari contoh struktur organisasi perusahaan kecil. Didalam perusahaan kontraktor, bagan atas ditempati oleh Direktur lalu dibawahnya adalah General. General lah yang akan memimpin para manajer. Kemudian, para manajer itu akan membawahi pegawai-pegawai mereka. Nah, berikut ini adalah contoh struktur organisasi jasa dalam bidang kontruksi:

Begitulah struktur organisasi perusahaan dan penjelasannya. Anda sudah mengetahui bahwa struktur sebuah perusahaan bergantung pada bidang dimana perusahaan tersebut bergerak. Tentunya, didalam sebuah struktur, setiap posisi memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Setiap komponen yang terpampang dalam struktur organisasi perusahaan dan tugasnya memiliki kewajibannya sendiri dalam mewujudkan cita-cita perusahaan.

Categories
Manajemen Umum

Pengertian Budaya Organisasi, Fungsi, Teori, Karakteristik, dan Contoh

Pengertian Budaya Organisasi, Fungsi, Teori, Karakteristik, dan Contoh

Banyak khalayak umum yang mengajukan pertanyaan budaya organisasi !? dan apa pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan !?

Banyak yang masih salah mengartikan bahwa pengertian budaya organisasi hanya terbentuk dengan sendirinya tanpa dikondisikan. Asumsi mengenai definisi budaya organisasi seperti budaya di suatu wilayah pada umumnya banyak bertebaran.

Oleh karena itu perlunya kajian Manajemen tentang teori budaya organisasi. Teori ini tentu saja menjadi bagian dari manajemen organisasi yang harus diperhatikan selain daripada Bentuk Bentuk Organisasi dan ciri ciri organisasi itu sendiri.

Contoh budaya organisasi di lapangan dan juga jurnal atau makalah budaya organisasi hasil penelitian telah banyak tersedia. Maka dari itu perlu adanya penjelasan inti dari budaya organisasi sebagai acuan teori atau indikator budaya organisasi yang dijelaskan di berbagai literatur.

Pengertian Budaya

Budaya mengandung pengertian lingkup yg lebih luas. Negara di dunia pasting memiliki budaya sendiri yang menjadi budaya nasional.dalam satu Negara mungkin terdapat banyak bermacam-macam suku budaya sendiri, sebagai landasan berdasarkan kesukuan dan kewilayahan.

Budaya yaitu suatu asumsi yang mendasar di kembangkan dan di temukan di suatu kelompok untuk keperluan menguasai dan mempelajari masalah adaptasi eksternal dan internal. Dan juga budaya  terdiri mental program bersama yg mensyaratkan respon individu pada lingkungan.

Ada juga yg  berpandangan berbeda dengan apa itu budaya didefinisikan sebagai cara hidup orang yg hidup bepindah pindah dari generasi ke generasi melalui berbagai proses pembelajaran dan pengetahuan untuk menciptajan hidup yg paling cocok di lingkungan nya.

Pengertian Budaya Organisasi

  1. Secara Umum

Terdapat beberapa Pengertian Budaya Organisasi yang dapat dipahami secara umum. Berbagai definisi tersebut yaitu :

  • Budaya organisasi adalah rangkaian sistem prinsip yang diakui bersama dan diaplikasikan oleh seluruh elemen organisasi. Hal ini menjadi pembeda antara organisasi satu dengan lainnya.
  • Definisi budaya organisasi yaitu cara organisasi menjalin interaksi dengan lingkungan yang terintegrasi baik perilaku, asumsi, kisah, gagasan, mitos dan pikiran-pikiran yang menekankan tentang makna bekerja dalam organisasi.
  • Budaya organisasi merupakan rangkaian dasar dari asumsi-asumsi yang ada. Asumsi tersebut kemudian berkembang di suatu kelompok menjadi acuan bertingkah laku dalam organisasi. Kebiasaan inilah yang akan diwariskan kepada generasi penerus sebagai cara pandang, dasar bertindak dalam organsiasi.
  1. Menurut Para Ahli

Terdapat sepuluh pengertian budaya organsasi yang dapat dirangkum pada artikel ini. Setiap ahli mengemukakan arti yang berbeda dari budaya organisasi. Berikut arti budaya organisasi menurut para ahli :

  • Budaya organisasi adalah kumpulan asumsi dan nilai baik yang disadari maupun tidak yang dapat mengintegrasikan organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menjadi penentu tingkah laku anggota organisasi (Walter R. Freytag).
  • Definisi budaya organisasi yaitu pola dari rangkaian asumsi dasar yang ditemukan, dibentuk dan berkembang pada kelompok. Asumsi tersebutk memiliki tujuan agar organisasi mampu mengahadapi permasalahan yang muncul diakbatkan penyesuaian eksternal dan integrasi internal yang telah berjalan dengan baik. Sehingga harus diajarkan kepada generasi berikutnya mengenai metode untuk mencapai pemahaman, bagaimana memikirkan dan merasakan terkait problematika yang ada (Schein).
  • Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang menjadi acuan SDM dalam menyelesaikan problem eksternal serta usaha untuk menyesuaikan integrasi ke internal perusahaan sehingga tiap anggota organisasi perlu mengerti nilai-nilai yang ada untuk berperilaku di dalam organisasi (Susanto).
  • Pengertian budaya organisasi diartikan sebagai persepsi, simbol, prinsip, nilai, dan keinginan untuk mensinergikan kelompok dalam berkerja sama (Larissa A. Grunig, et al)
  • Teori budaya organisasi yang dikemukakan oleh Hodge, Anthony dan Gales (1996) ialah gabungan dari karakteristik organisasi yang terlihat dan tidak terlihat.
  • Mandy dan Noe (1996) mengemukakan budaya organisasi sebagai sistem dari nilai yang ada, faith, dan behaviour pada organisasi yang saling menjalin interaksi dengan struktur formal dalam pembentukan aturan berperilaku.
  • Arti budaya organisasi adalah kumpulan norma dan nilai yang membimbing bagaimana anggota organisasi bertingkah laku. Anggota organisasi akan bertindak sesuai budaya yang terbentuk supaya diterima oleh sekitarnya (Lathans, 1998).
  • Budaya organisasi merupakan sistem prinsip yang dipeluk oleh anggota organisasi sebagai pembeda dengan organisasi lainnya (Robbins).
  • Penjelasan budaya organisasi oleh Gareth R. Jones adalah cara pandang bersama dan diyakini oleh anggota organisasi sebagai sistem dari prinsip bersama.

 

Fungsi Budaya Organisasi

  1. Secara Umum

Secara sederhana fungsi organisasi secara umum adalah :

  • Sebagai karakteristik dan meningkatkan loyalitas kepada organisasi
  • Memudahkan dalam menjalankan fungsi pengorganisasian
  • Menjunjung dan menanamkan nilai-nilai organisasi kepada anggota
  • Sebagai alat dalam pengendalian tingkah laku
  • Mendukung performa ekonomi
  • Sebagai penunjuk arah organisai terkait hal yang diperbolehkan dan tidak
  1. Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa penjelasan fungsi organisasi yang dikemukakan oleh para ahli. Namun pada intinya semua memiliki makan yang sama.

Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2001:73) budaya organisasi memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. Memberi anggota identitas organisasional
  2. Memfasilitasi komitmen kolektif
  3. Meningkatkan stabilitas system social
  4. Membentuk perilaku dengan membantu anggota menyadari lingkungannya

Robbins (1999) menyatakan fungsi organisasi terdiri dari :

  1. Budaya memiliki tugas dalam menentukan batasan
  2. Budaya organnisasi sebagai identitas anggota organisasi
  3. Membantu dalam pembentukan komitmen
  4. Mendukung terciptanya loyalitas dalam sistem sosial.

Terdapat 7 fungsi budaya organisasi menurut Beach (Horrison, 1972) yaitu :

  1. Menetapkan acuan bagi keberhasilan organisasi (realistis dan terukur)
  2. Menginformasikan terkait penggunaan dan kepentingan sumber daya organisasi
  3. Menciptakan hubungan saling ketergantungan antara organisasi dan anggota
  4. Merumuskan berbagai cara dalam pengawasan tingkah laku dalam keabsahan organisasi dengan menetapkan posisi kekuasaan serta cara menggunakannya.

Teori Budaya Organisasi

Budaya organisasi menjadi bagian dari teori komunikasi. Teori komunikasi yang membahas seluruh simbol dalam berinteraksi seperti action, kebiasaan, obrolan, dan prinsip yang terkait.

Pada kasus perusahaan maka budaya organisasi perusahaan menjadi bagian dari strategi yang diterapkan perusahaan dalam mencapai tujuan. Berdasarkan hal tersebut maka ada berbagai persepsi yang mendasar mengenai teori budaya organisasi perusahaan. Teori tersebut dikemukakan sebagai berikut :

  1. Para anggota organisasi atau perusahaan membentuk dan menjaga rasa yang dipunyai secara bersama mengenai kondisi organisasi. Hal ini membawa implikasi pemahaman yang lebih baik pada nilai yang ada dalam organisasi. Nilai organisasi merupakan acuan dan prinsip yang diterjemahkan ke dalam budaya organisasi perusahaan.
  2. Budaya organisasi biasa menggunakan simbol tertentu yang mudah dipahami oleh anggota organisasi. Pada saat anggota mengerti arti simbol dan mengimplementasikannya maka anggota akan dapat menyesuaikan dengan budaya organisasi di perusahaannya.
  3. Beragamnya budaya yang ada di dalam organisasi. Kemudian memunculkan keberagaman dalam penerapannya. Namun perbedaan inilah yang pada akhirnya saling mengisi dan melengkapi. Menutupi kelemahan dan saling menguatkan antar elemen dalam organisasi.

 

Karakteristik Budaya Organisasi

Budaya organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang perlu diketahui dan dipahami. Adapun karakteristik terssebut adalah :

  1. Adanya Inovasi dan Pengambilan Resiko. Karakteristik ini mencoba mendorong anggota untuk bersikap selalu inovatif dalam bekerja khususnya pada penyelesaian masalah. Selain itu anggota diminta tidak takut dalam mengambil resiko asalkan telah melalui perhitungan yang matang.
  2. Memperhatikan secara mendetail. Para anggota organisasi diminta fokus pada hal yang dikerjakan dan selalu teliti dan mendetail dalam menganalisis
  3. Berorientasi pada kebermanfaatan. Manajemen organisasi memusatkan pada keluaran khususnya pada kebermanfaatan bagi berbagai pihak.
  4. Berorientasi pada orang. Setiap keputusan yang diambil oleh organisasi harus melalui pertimbangan bahwa dampaknya harus positif terhadap anggota dalam organisasi.
  5. Berorientasi pada tim. Program dan tindakan dalam organisasi condong pada kinerja tim dibandingkan kinerja personal.
  6. Bersifat Agresif. Budaya organisasi membuat anggota bertindak agresif dalam bekerja.
  7. Stabilitas. Budaya dalam organisasi memberi penmekanan pada stabilitas status quo.

 

Contoh Budaya Organisasi

Contoh budaya organisasi dapat ditemukan di setiap organisasi yang telah memiliki manajemen yang baik. Sebagai contoh budaya pada suatu kota yang sering ditemukan di Indonesia seperti :

  • Purworejo BERIRAMA ( Bersih,Indah,Rapi,Aman,Makmur ).
  • Wonosobo ASRI ( Aman,Sehat,Rapi,Indah ).
  • Kebumen BERIMAN ( Bersih Indah,Manfaat,Aman,Nyaman ).
  • Demak BERAMAL (Bersih, Elok, Rapi, Anggun, Maju, Aman dan Lestari).

Kita juga dapat menemukan budaya organisasi perusahaan yang mudah diketahui seperti :

  • PERTAMINA WAY (staf, kualitas dan kuantitas, peralatan dan fasilitas, format fisik dan produk dan pelayanan).
  • CHEVRON (Integritas, Kepercayaan, Keanekaragaman, Terobosan, Kemitraan, Melindungi Manusia dan Lingkungan, Kinerja Tinggi).
  • BANK MANDIRI (TIPCE : Trust, Integrity, Customer focus, Proffesionalism, Escelent).

budaya organisasi bank mandiri

TERMINOLOGI BUDAYA

Budaya dlm perusahaan adalah manifestasi kehidupan dan nafas yang paling dalam dari keinginan orang untuk melakukan apa yg benar.

Sebenarnya budaya selalu menyesuaikan dgn perubahan yg terjadi di sekitarnya.

Organisasi pula juga emiliki budaya sendiri yang beda dengan organisasi yang lainnya. Dan budaya organisasi adalah budaya yang di terapkan pada lingkup organisasi tertentu.

Ada beberapa terminology yang dijelaskan sebagai berikut.

  1. Dominant culture

Dominan culture merupakan budaya yang berlaku secara menyeluruh didalm organisasi, idan juga merupakan pandngan makro terhadap budaya yang memberikan warbna warna kepribadian yang berbeda beda suatu organisasi. Ini menunjukan perbedaan dan ciri khuus antara satu oraganisasi dan yg lainnya.

  1. Subcultur

Yaitu budaya yang ada dalam kegiatan kerja yang dijadikan bagian keseluruhan organisasi.

  1. Core values

Core values merupakan merupakan isi dari dominant culture yang berisi nilai utama atau dominan yg di terima di semua organisasi.

  1. Strong culture dan weak culture

Di dalam suatu organisasi ini berguna untuk membandingkan dan membedakanan antara apa itu yang dimaksud serong culture dan weak culture.

MITOS BUDAYA ORGANISASI

Mitos merupakan kepercayaan yang di anut namun belum tentu mengandung kebenarannya. Motos berkenan dengan budaya organissi adalah

Budaya merupakan alat yg cepat untuk meneapkan setiap persoalan, sebenarnya bdaya bukan sesuatu yg dpt diterapkan denga cepat untk semua persoalan. Namun setrateginya yg da[at di terapkan dengan cepat.

Budaya sedikit berbeda dengan strategi. Cara ini merupakan pola perilaku berakar mendalam pada  orang dan setrategi adalah sebuah gagasan tentang bagaimana bersaing secara efektif.

Budaya menolak semua perubahan. Mitos merupakan bahwa budaya bahwa menolak perubahan tertanam dlm jiwa banyak manajer. budaya menolak jika nilai utama yg sudah lama praktk  dan cara yg dirima luas dlm bahaya. Namun sebenarya budaya selaku menyesuaikan dgn perubahan yg teradi di sekitarnya.

Perubahan budaya dapat di kelola. Perubahan budaya hanya di lakukan jika mereka merasa perlu untuk itu dan sangat siap untuk beruban. mereka berubah ketika kecerdikan kolektif mengenal bahwa dunia telah berubah dan bahwa budaya meerima dengan baiok dgn maksud agar bisnisnya selamat.

Kepemimpinan tingkat atas merupakan kunci untuk menanamkan  budaya koprasi yg kuat. Banyak hal dilakukan kepemimpinan dengan membangun budaya terpadu. Kepemimpinan membentuk lingkungan kerja, kepemimpina merupakan kunci untuk membangun strong culture.

Orang bergantung pada budaya yang diketahui bahkan ketika sudah tidak relevan lagi. Orang berpegangan pada masalalu, pada cara bekerja dan membantu mereka maju mencapai seperti mereka sekarang ini. Perusahaan yang baik berusaha bertindak melawan kecenderungan melindungi status quo.

Strong culture bersifat monolitis. Strong culture timbul dimana lingkungan minta keberagaman pikiran dan tindakan, budaya yang kuat akan bercemin pada permintaan dan memperkuat keberagaman.

Budaya memebentuk indentitas pada anggota organisasi. Meski budaya bukan merupakan aturan formal yang ketat namun sangat mempengaruhi sukses tidaknya organisasi. Hal ini juga merupakan prioritas dalam organisasi.

TIPE BUDAYA ORGANISASI

Budaya oorganisasi merupakan filosofi dasar sebuah organisasi memuat keyakinan, norma dan niali bersama menjadi karakteristik tentang cara melakukan organisasi. Jeff Cartwright (1999:11) ada 4 tipologi budaya sebagai sikluds hidup budaya:

  1. The monoculture

Model “ras murni” yang menyebabkan banyak konflik dalam dunia dimana banyak etnis dan kelompok rasial berbeda. Monoculture berfokus tajam, dalam bisnis monoculture didominasi satu orang, satu sasaran, yang berfikir tunggal dan jiwa kewirausahaan.

  1. The superordinate culture

Tipe ideal budaya organisasi. Keberagaman budaya menjadi penyebab pemisahan dan konflik, kreatifitas dan energy. Pikiran difokuskan pada kebersamaan daripada perbedaan.

  1. The divisive culture

Bersifat memecahbelah. Oraganisasi ditari kearah berbeda. Tidak ada pemisahan konflik antara “kita dan mereka”.

  1. The disjunctive culture

Pemecahan organisasi secara eksplosif menjdi unit budaya individual. Pecahnya konglomerasi dengan menjual unit bisnis individual dan gagalnya merger organisasi karena tidak kompatibel budaya.

Tipe budaya tersebut Jeff Cartwright menunjukan perbedaan terletak pada derajat kekuatan hubungan antara dominant culture dengan subculture.

Terrence E. Deal dan Allan A. Kennedy (2000:107) mengelompokkan 4 tipe, mempertimbangkan hubungan antara tingkat resiko dengan aktivitas perusahaan dengan kecepatan perusahaan dan mendapat umpan balik.

  1. The tough-guy, macho culture

Dunia individu yang mengambil resiko dan mendapat umpan balik cepat apabila tindakan benar atau salah.

  1. The work hard-play hard culture

Kegembiraan dan tindakan, pekerja mengambil sedikit resiko dengan umpan balik cepat. Budaya membuat mereka menjaga aktivitas dengan resiko rendah pada tingkat relative tinggi.

  1. The bet-your company culture

Budaya ini beresiko tinggi dan umpan balik lambat.

  1. The process culture

Tanpa atau sedikit umpan balik, pekerja menemukan sulit mengukur apa yang mereka lakukan.

Empat kategori tersebut merupakan penyederhanaan. Tidak ada perusahaan cocok salah satu kategori. Setiap perusahaan campuran dari semua tipe budaya tersebut.

Stephen P. Robbins (2001:527) memiliki 5 tipe, dilakukan dengan menarik hubungan antara tingkat sosiabilitas dan solidaritas.

  1. Network culture

tingkat sosiabilitas atau kesenangan  bergaul tinggi dan tingkat solidaritas rendah. Orang biasanya terbuka berbicara tentang bisnis secara bebas, menggunakan banyak waktu untuk Sosialisasi dan mendapat masalah karenanya. Orang mengetahui secara cepat dan merasa mereka bagian dari kelompok.

  1. Mercenary

Tujuan low on sociability high on solidarity. tingkat sosiabilitas rendah dan tingkat solidaritas tinggi. Mercenary culture berfokus dalam menarik bersama membuat pekerjaan dilakukan. Komunikasi cepat, dikendalikan dengan cara yang tidak ada tidak mungkin. Mononjolkan bisnis dan omong kosong tidak ada toleransi karena menghabiskan waktu.

  1. Fragmented culture

low on sociability high on solidarity. Solidaritas dan sosiabilitas rendah. Melakukan kontrak dan tidak saling mengenal. Anggota menampakkan identifikasi dengan organisasi mana ia bekerja.

  1. Communal culture

low on sociability high on solidarity. Sosiabilitas dan solidaritas tinggi. Anggota sangat bersahabat satu sama lain dan bergaul dengan baik, secara pribadi maupun professional. Perusahaan teknologi tinggi, dimulai dengan internet. Organisasi cenderung berbagi dalam banyak hal.

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2001:75) terdapat 3 tipe terkait dengan serangkaian keyakinan normative yang berbeda.

  1. Construkive culture adalah pekerja untuk berinteraksi dengan orang lain, bekerja pada tugas dan proyek dengan cara membantu mereka dalam memuaskan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang.
  2. Passive-defensive culture menolak keyakinan pekerja harus berinteraksi dengan orang lain dengan cara tidak menantang keamanan kerja mereka senidri.
  3. Aggressive-defensive culture, pekerja mendekati tugas dengan memaksa dengan maksud melindungi status dan keamanan kerja mereka. Keyakinan normative mencerminkan oposisi, kekuatan, kompetiif dan perfeksionis.

PERBANDINGAN BUDAYA ORGANISASI

Kesamaan pembentukan budaya memungkinkan makhluk hidup menyesuaikan lingkungan karena memperoleh atribut budaya seperti bahasa dan organisasi kelompok. Jeff Carwright (1999:20) :

  1. Distinctive
  2. Satisfying
  3. Protective
  4. Inclusive/exclusive
  5. Objective/subjective
  6. Instructive
  7. Continuous

Perbedaan, menyebabkan pembenturan budaya dari: kepribadian, metode, perilaku, sikap dan gaya manajemen. Jeff Carwright (1999:15) :

  1. Manajement style (Gaya Manajemen)
  2. Bias
  3. Value (Nilai-niali)
  4. Induvidualism (Induvidualisme)
  5. Change (Perubahan)
  6. Constituency (Unsur Pokok)
  7. Identity (Identitas)
  8. Srategy (Strategi)

SUMBER

Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. Teori-Teori Kebudayaan. Jakarta: Kanisius. Hal 148

Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persad

Wahab, Abdul Azis, Anatomi organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan, Bandung:, penerbit Alfabeta, 2008