Categories
Manajemen Agribisnis

Pedoman Cara Budidaya Ikan Hias Air Tawar Menyenangkan

Pedoman Cara Budidaya Ikan Hias Air Tawar Menyenangkan

Budidaya Ikan Hias, Bisnis Praktis Nan Menguntungkan Salah satu bisnis yang masih kokoh bertahan sejak beberapa dekade lalu adalah budidaya ikan hias. Seakan bisnis ini tidak pernah sepi peminat, justru mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan menjalankan pembudidayaan, pecinta ikan hias tidak hanya sekedar menikmati keindahan ikan tetapi juga mampu meraup keuntungan yang tidak sedikit.

Bagi para pecinta ikan hias, mereka rela merogoh kocek yang tidak sedikit demi membawa pulang ikan favorit mereka. Memang, menyaksikan ikan hias dengan corak yang unik berlenggak-lenggok di akuarium adalah kebahagiaan tersendiri. Ditambah lagi dengan kebanggan jika mampu mengembang-biakkan ikan tersebut.

Untuk Anda yang hobi memelihara ikan hias, tidak ada salahnya untuk menjadikan hobi tersebut sebagai ladang yang menghasilkan pundi-pundi uang. Untuk menjalankan bisnis pembudidayaan ikan air tawar, Anda tidak perlu membutuhkan modal yang besar, tergantung jenis ikan hias yang ingin dibudidayakan. Tentu saja, Anda harus berbekal keterampilan dan pengetahuan mengenai cara budidaya tersebut.

Pada artikel Jurnal Manajemen kali ini akan membahas mengenai berbagai hal mengenai budidaya ikan hias. Pembahasan meliputi berbagai faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias dan cara budidaya yang benar khususnya jika menggunakan aquarium. Selengkapnya mari simak pembahasan berikut ini :

Faktor Penting Budidaya Ikan Hias dengan Baik dan Benar

Demi mendapatkan hasil yang maksimal, terlebih dahulu Anda harus mempelajari cara yang tepat untuk membudidayakan ikan hias. Oleh karenanya, jangan ragu untuk menimba ilmu dengan membaca buku, mencari referensi di internet, atau mengamati langsung dari pebisnis yang telah sukses melakukan budidaya berbagai jenis ikan hias. Ilmu yang Anda dapatkan bisa diterapkan secara langsung.

Pada dasarnya, setiap ikan hias mempunyai karakter tersendiri sehingga Anda perlu mempelajari secara mendalam mengenai cara pembudidayaan tersebut. Sebagai contoh, ikan hias Lou Han tentunya mempunyai kebutuhan dan cara pemeliharaan yang berbeda dengan ikan koki. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk memahami cara budidaya yang tepat untuk jenis ikan yang tepat.

Meskipun demikian, ada beberapa modal dasar yang perlu Anda ketahui. Modal dasar tersebut adalah pengetahuan secara umum mengenai cara budidaya ikan hias dengan baik dan benar. Berikut ini beberapa hal umum yang perlu Anda perhatikan, terlepas dari jenis ikan hias yang ingin Anda budidayakan:

  1. Wadah

Wadah merupakan hal paling mendasar bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis budidaya ikan, termasuk ikan hias. Adapun wadah yang biasa digunakan adalah akuarium, kolam semen, maupun kolam terpal. Atau, Anda juga bisa menggunakan bak dengan material fiberglass. Pemilihan wadah bisa Anda sesuaikan dengan budget, lokasi, dan jenis ikan. Yang terpenting, pastikan wadah benar-benar aman dan tidak bocor.

Selain itu, kriteria wadah pemeliharaan juga perlu diperhatikan. Beberapa jenis ikan membutuhkan sistem air mengalir, beberapa yang lain bisa berkembang dengan baik di air tergenang. Oleh karenanya, pastikan Anda benar-benar mengetahui kebutuhan ikan hias yang ingin dikembangkan.

Wadah untuk memelihara ikan juga dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti wadah untuk indukan, wadah pemijahan, wadah penetasan telur, wadah pendederan, wadah pembesaran, hingga wadah penampungan. Pastikan setiap wadah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sehingga ikan bisa berkembang dengan baik.

  1. Lingkungan kolam

Faktor lingkungan kolam atau wadah juga penting untuk diperhatikan saat Anda menjalankan bisnis budidaya ikan hias air tawar. Lingkungan berkaitan dengan air, pH, suhu, kandungan oksigen, dan kecerahan. Setiap ikan hias membutuhkan lingkungan yang berbeda untuk hidup dengan baik. Dengan demikian, Anda juga harus mengetahui karakter setiap ikan hias secara detail hingga kebutuhan suhu dan oksigen.

Agar ikan bisa berkembang dengan baik, pastikan air yang Anda gunakan tidak mengandung bahan kimia seperti kaporit atau penjernih. Air ledeng biasanya mempunyai kandungan bahan kimia sehingga mungkin mengganggu pertumbuhan ikan. Jenis air yang baik adalah air tanah atau air sungai yang masih bersih. untuk suhu, idealnya suhu air berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius.

Adapun tingkat keasaman atau pH ideal untuk ikan hias pada umumnya berkisar antara 6-7, dengan oksigen terlarut >3 ppm. Sedangkan kecerahan air yang sesuai berada pada kisaran 30 hingga 60 cm. Untuk mendapatkan air yang sesuai dan aman, ada baiknya untuk mengendapkan selama 12-24 jam sebelum dipakai. Untuk menyesuaikan pH, Anda bisa menggunakan kapur bordo secukupnya.

Seiring pergantian hari, kualitas air bisa menurun. Hal ini disebabkan oleh sisa pakan, kotoran ikan, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Oleh karena itu, Anda membutuhkan pembersih air untuk memastikan air tetap layak untuk ikan. Cara budidaya ikan hias di akuarium yang satu ini wajib dipelajari sehingga Anda bisa memasangnya dengan baik di wadah pemeliharaan ikan.

  1. Pakan

Perlu diketahui bahwa pakan untuk ikan hias terdiri dari dua macam, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami cukup beragam tergantung jenis ikan, seperti kutu air, infusoria, jentik nyamuk, cacing sutera, ikan kecil, hingga serangga dan kodok. Anda bisa menggunakan pakan alami untuk meningkatkan kesehatan ikan karena pakan tersebut mengandung protein tinggi.

Sementara itu, pakan buatan biasanya berbentuk pelet dan cukup mudah untuk diberikan. Anda harus memperhatikan takaran pelet agar ikan hias tidak kekenyangan sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Pakan buatan tersebut biasanya mempunyai kadar protein yang tinggi sehingga bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan ikan.

Budidaya Ikan Hias Komet di Akuarium

budidaya ikan hias komet
gambar budidaya ikan hias komet | source : youtube

Ikan komet merupakan salah satu jenis ikan hias yang tengah digandrungi oleh para pecinta ikan hias. Sekilas, ikan ini mempunyai bentuk yang cukup mirip dengan ikan mas koki. Wajar saja, ikan komet memang masih satu family dengan ikan hias koki. Kecantikan corak serta gerakan yang lincah membuat komet banyak digemari oleh pecinta ikan.

Mengingat popularitasnya yang tengah naik daun, Anda bisa memanfaatkannya sebagai peluang bisnis yang menggiurkan. Pada dasarnya, ikan komet merupakan jenis ikan hias yang lazim dipelihara di akuarium. Wadah ini memungkinkan Anda untuk melakukan pemeliharaan dengan lebih intensif. Untuk membudidayakan ikan hias komet, berikut ini cara-cara yang harus Anda perhatikan:

  1. Memilih indukan

Ketika memutuskan untuk menjalankan budidaya ikan komet, pertama-tama Anda harus memilih indukan yang sehat dan berkualitas. Pemilihan indukan adalah tahapan yang penting karena berkaitan dengan kualitas anakan yang akan dihasilkan. Untuk mendapatkan indukan yang baik dan berkualitas, Anda harus mengetahui ciri-cirinya.

Induk jantan yang telah siap biasanya mempunyai ciri-ciri terdapat bintik bulat bertekstur kasar pada bagian sirip. Anda juga bisa mengurut bagian perut sekitar area genital. Apabila area tersebut ditekan kemudian muncul cairan putih, berarti indukan jantan telah siap untuk pembuahan.

Sementara itu, indukan betina yang telah siap biasanya mempunyai bintik pada bagian sirip. Apabila Anda meraba bagian perut, maka akan terasa lembek serta lubang genital berwarna agak kemerahan. Indukan jantan maupun betina yang berkualitas berusia minimal 8 bulan, tidak cacat, gerak lincah, serta tidak terserang penyakit.

  1. Proses pemijahan

Terlebih dahulu Anda perlu mempersiapkan wadah untuk proses pemijahan. Apabila akuarium telah siap, Anda harus memindahkan indukan jantan dan betina pada wadah yang telah dipersiapkan. Masukkan satu indukan jantan dengan 2 betina agar telur yang dihasilkan lebih banyak. Setelah proses pemijahan selesai, Anda akan melihat telur ikan menempel pada media yang telah dipersiapkan.

  1. Pemeliharaan larva dan anakan

Setelah melalui proses pemijahan, Anda perlu memberikan perhatian khusus agar telur bisa menetas sempurna. Biasanya telur akan menetas dalam 2-3 hari. Masukkan pakan alami khusus larva dan lakukan penggantian air secara rutin. Apabila larva telah berusia 15 hari, Anda mulai bisa menambahkan suplemen tambahan berupa pakan buatan.

Setelah ikan berumur 1 bulan, Anda bisa memberikan pakan berupa remahan roti, pelet, hingga meniran. Berikan secukupnya agar sisa pakan tidak cepat mengotori air. Perhatikan kesehatan ikan Anda hingga siap panen. Apabila terlihat ada ikan yang sakit, segera pisahkan agar tidak menular pada ikan lainnya.

Budidaya Ikan Hias Koki dengan Benar

budidaya ikan hias koki
gambar budidaya ikan hias koki | source : youtube

Ikan mas koki telah lama dipilih sebagai ikan hias rumahan. Ikan ini mempunyai corak beragam dengan gerakan yang lincah sehingga menyenangkan untuk dilihat. Terlebih lagi, jenis ikan hias ini tergolong mudah dirawat. Untuk Anda yang berminat untuk membudidayakan ikan mas koki, tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk perawatan.

Peluang bisnis budidaya ikan hias mas koki masih terbuka lebar. Dengan masih banyaknya peminat ikan hias ini, hasil panen tidak terlalu sulit dipasarkan. Jika Anda ingin menjalankan bisnis budidaya ikan mas koki, perhatikan beberapa hal penting berikut agar ikan peliharaan Anda tumbuh dengan sehat.

  1. Persiapan akuarium

Untuk ikan koki, Anda bisa mempersiapkan akuarium dengan ukuran 80 x 40 x 40 cm. Ini merupakan ukuran ideal untuk ikan mas koki agar proses perawatan tidak sulit dan bisa dilakukan dengan intens. Selain itu, penggunaan akuarium juga memudahkan Anda untuk mengontrol kualitas air.

  1. Pemilihan ikan

Setelah mempersiapkan akuarium, Anda perlu memilih jenis ikan mas koki yang ingin dibudidayakan. Untuk permulaan, pilih satu jenis saja agar Anda bisa lebih fokus dalam pemeliharaan. Jika telah mahir, maka Anda bisa menambah varietas untuk dibudidayakan.

Selain memilih jenis ikan, Anda juga harus menentukan indukan jantan dan betina. Indukan jantan ikan mas koki mempunyai tubuh ramping dengan bercak putih pada bagian sirip depan. Sedangkan bentuk dubur cenderung rata dan oval.

Sementara itu, indukan betina mempunyai bentuk tubuh lebih bulat dan tidak memiliki bercak putih pada bagian sirip. Bentuk dubur indukan betina cenderung menonjol dan bulat. Pilihlah indukan yang sehat, tidak cacat, dan lincah agar menghasilkan anakan berkualitas.

  1. Pemijahan

Untuk proses pemijahan, masukkan indukan jantan dan betina pada akuarium yang telah dipersiapkan. Masukkan seekor ikan koki jantan dengan dua ekor indukan betina. Setelah pejantan membuahi telur, keluarkan indukan dan telur akan menetes,

  1. Perawatan

Telur akan menetas antara 2-4 hari setelah pembuahan. Ikan yang baru menetas mempunyai cadangan makanan berupa tonjolan berwarna kuning pada perut. Setelah cadangan makanan tersebut habis, Anda bisa memberi makan dengan kuning telur rebus. Lakukan perawatan dan penggantian ikan hingga masa panen tiba.

Budidaya Ikan Hias Guppy untuk Pemula

budidaya ikan hias guppy
gambar budidaya ikan hias guppy | source : youtube

Ikan guppy juga merupakan salah satu jenis yang banyak digemari oleh pecinta ikan hias. Ikan ini mempunyai sirip yang indah dengan corak beragam. Untuk Anda yang tidak mempunyai ruangan luas, budidaya ikan guppy bisa menjadi solusi yang tepat untuk menjalankan bisnis budidaya ikan. Perhatikan hal berikut agar ikan yang dibudidayakan bisa berkembang maksimal:

  1. Persiapan

Tahap pertama adalah persiapan, di mana Anda harus mempersiapkan beberapa wadah akuarium dengan tinggi 30 cm. Wadah tersebut digunakan untuk pemijahan, penetasan, dan pemeliharaan. Termasuk ke dalam tahap persiapan adalah pemilihan indukan yang berkualitas.

  1. Pemijahan

Setelah mempersiapkan wadah dan memilih indukan, proses yang harus dilakukan adalah pemijahan. Berdasarkan makalah budidaya ikan hias, satu pejantan bisa membuahi hingga lima betina dalam satu akuarium.

  1. Penetasan dan pemeliharaan

Setelah kurang lebih 14 hari, indukan betina akan menunjukkan ciri-ciri hamil. Dalam satu kali pemijahan, indukan betina bisa menghasilkan hingga 100 anakan. Setelah lahir, segera pisahkan induk dari anakan agar tidak dimakan. Anakan ikan bisa diberikan pakan infusoria hingga berumur 20 hari, kemudian lanjutkan dengan cacing sutera.