Categories
Manajemen SDM

Gaya Kepemimpinan Transformasional

Gaya Kepemimpinan Transformasional

Gaya Kepemimpinan Transformasional, Sebuah Ulasan Singkat. Organisasi mutlak ada di masyarakat. Sebagai makhluk sosial, kita tidak akan lepas dari masalah interaksi dengan sesama manusia. Interaksi ini interpersonal saja tidak cukup untuk menjalankan roda dunia, perlu adanya suatu organisasi yang dijalankan bersama dengan satu pimpinan yang memegang kendali.

Konsep kepemimpinan adalah konsep yang selalu mengikuti saat kita membicarakan Manajemen dalam organisasi. Kepemimpinan memegang peranan penting bagi suatu organisasi karena pemimpin memegang kendali utama dalam sebuah organisasi layaknya ujung tombak.

Hal ini membuat kepemimpinan yang baik dan benar dibutuhkan untuk membuat organisasi dapat meraih tujuan yang dimimpikannya. Ada banyak tipe kepemimpinan yang ada, salah satunya adalah jenis kepemimpinan transformasional. Ulasan kali ini membahas mengenai kepemimpinan jenis transformasional mulai dari pengertian sampai berbagai hal yang mempengaruhinya.

Pengertian Kepemimpinan Tipe Transformasional

Teori kepemimpinan transformasional dikemukakan pertama oleh James Mcgregor Burns. Gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang mengubah (transform) nilai anggota secara personal sehingga dapat digunakan sebagai pendukung atau suport dari visi dan gol yang ingin dicapai oleh organisasi yang kita jalankan.

Hal ini dilakukan dengan memberikan lingkungan yang mendukung bagi pembentukan hubungan antar anggota dan dengan memberikan kepercayaan pada anggota sehingga visi yang ingin dicapai dapat diketahui dengan jelas oleh anggota organisasi tersebut.

Model kepemimpinan transformasional ini juga dimaknai oleh Bernard Bass sebagai sebuah kepemimpinan dan kinerja yang berada di luar ekspektasi. Selain itu, pendapat juga diutarakan oleh Tracy dan Hinkin yang menyebutkan bahwa pengertian kepemimpinan transformasional adalah proses dari kegiatan mempengaruhi untuk mendapatkan perubahan utama dalam sikap dan asumsi anggota organisasi serta membangun komitmen dengan anggota organisasi dengan misi atau tujuan yang ingin dicapai.

Ciri Kepemimpinan Tipe Transformasional

Teori kepemimpinan transformasional lengkap memang harus didapatkan dari kajian yang mendalam. Namun, jika ingin mengetahui konteksnya secara garis besar, kita dapat ketahui bahwa yang disebut dengan pemimpin tipe transformasional adalah pemimpin yang dapat mengubah suatu situasi dalam organisasi dengan kemampuan yang bisa dia lakukan serta dapat membicarakan tujuan dari perubahan yang dia lakukan dengan acuan yang jelas, yaitu nilai kebebasan, kesamaan, dan keadilan.

Pemimpin dengan tipe kepemimpinan ini memiliki kemampuan untuk membuat para bawahan atau pengikutnya untuk dapat melihat tujuan organisasi yang ingin dicapai dengan jelas sehingga mampu menyingkirkan kepentingan pribadinya dibawah kepentingan organisasi. Dengan komitmen, motivasi, serta kepercayaan bawahan yang tinggi, pencapaian tujuan organisasi akan lebih fokus sehingga tujuan bisa dicapai dengan lebih cepat.

Perbaikan dalam tubuh organisasi menjadi hal yang dilakukan oleh pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini. Lalu, kapan seorang pemimpin dikatakan sebagai pemimpin yang memiliki gaya transfomasional? Tentunya jika dia memenuhi atau sesuai dengan indikator yang ada. Adapun indikator kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki kemampuan menstimuli atau merangsang semangat pengikut atau anggotanya untuk memandang pekerjaan yang harus mereka lakukan dari sudut pandang yang berbeda sehingga mendapatkan pandangan baru dan meningkatkan semangat untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
  2. Mempunyai kemampuan untuk menurunkan apa yang menjadi visi serta misi dari organisasi kepada anggota organisasi yang dipimpinnya.
  3. Mampu mengembangkan stakeholder serta para pengikutnya dengan tingkat potensi yang meningkat lebih tinggi.
  4. Memiliki kemampuan untuk melakukan motivasi kepada kolega serta para anggotanya untuk dapat melihat kepentingan masing-masing, sehingga kepentingan tersebut dapat bermanfaat bagi apa yang dibutuhkan oleh organisasi.

Komponen Kepemimpinan Tipe Transformasional

Karakteristik dari tipe kepemimpinan ini dapat dilihat dari bagaimana cara pemimpin menjalankan kepemimpinannya. Berdasarkan penelitian Devana dan Tichy, pemimpin dengan tipe transformasional akan memandang dirinya sebagai agent of change yang mendorong pemimpin memiliki keberanian dan mampu mengambil risiko (tentu dengan manajemen risiko yang baik).

Pemimpin tipe ini juga memiliki kepercayaan kepada orang-orang, memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengatasi sesuatu yang kompleks, ambigu, serta tidak pasti. Pemimpin jenis ini juga merupakan pemimpin yang memiliki sikap visioner dan memiliki kemauan untuk terus belajar dan memperbaiki diri.

Contoh kepemimpinan transformasional dapat kita temukan mulai dari organisasi perusahaan yang bersifat ekonomi, sampai dengan organisasi yang bersifat politis. Anda bisa mengamati banyaknya pemimpin organisasi atau kelompok yang ada di sekitar Anda, adakah yang memiliki ciri layaknya pemimpin transformasional. Bicara mengenai ciri, tentunya tidak akan lepas dari komponennya. Berikut adalah beberapa komponen kepemimpinan dengan gaya transformatif.

  • Karisma

Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang memiliki karisma di dalamnya. Komponen pertama dan utama dari gaya kepemimpinan satu ini adalah karisa. Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan tipe transformatif memiliki karisma yang kuat sehingga mampu disegani oleh sesama koleganya serta oleh para pengikutnya. Sebagai pemimpin, karisma yang tinggi sangat diperlukan agar mampu menangani berabagai masalah dan memberikan dorongan positif pada anggotanya. Karisma yang tinggi akan mempermudah pimpinan dalam mempengaruhi anggota dalam organisasi sehingga memperoleh loyalitas serta kecintaan dari para anggotanya. Lalu, seperti apa sih karisma seorang pemimpin? Karisma seorang pemimpin dapat ditandai dengan percaya diri yang tinggi sebagai pemimpin, memiliki idealisme yang kuat, serta memiliki keyakinan yang matang dan kuat sehingga anggota organisasi merasa mantap mengikuti arahan dari pimpinannya.

  • Pertimbangan individu

Dalam makalah kepemimpinan transformasional pasti sering disebutkan bahwa perilaku atau sikap yang ditunjukkan pemimpin dengan tipe ini adalah lebih mementingkan pertimbangan tiap individu anggotanya. Pemimpin akan memiliki sikap yang bersahabat dengan anggotanya tanpa batasan, pemimpin akan sangat percaya kepada anggotanya sehingga anggota pun merasanya nyaman dan percaya dengan pimpinannya. Kedekatan dengan pimpinan tidak membuat anggota menyepelekan pimpinan, justru hal tersebut membuat anggota menghormati pimpinannya. Hubungan yang hangat akan terjalin di dalam organisasi yang dipimpin oleh pemimpin dengan gaya ini.

  • Pembangkit intelektual

Pimpinan yang memiliki sikap kepemimpinan tipe transformasional akan memiliki kemampuan sebagai pembangkit atau stimuli intelektual dari para anggotanya. Hal yang dimaksud dengan stimuli intelektual adalah kemampuan untuk menciptakan, mengelaborasikan, serta menafsirkan suatu permasalahan yang muncul di lingkungan organisasi. Pimpinan akan mampu mengajak para bawahannya untuk memikirkan jalan keluar suatu masalah dengan benar. Selain itu juga mampu berpikir secara profesional dalam bekerja memecahkan masalah. Inovasi serta pengembangan ide baik dari pimpinan maupun dari anggota akan lebih banyak sehingga organisasi dapat dibangun lebih maju lagi.

Nah, itu tadi sedikit ulasan mengenai kepemimpinan dengan gaya transformasional sebagai salah satu pengetahuan yang dapat Anda jadikan bacaan ringan. Untuk lebih jelas mengenai teori kepemimpinan ini, mencari jurnal kepemimpinan transformasional akan sangat membantu. Ada banyak publikasi ilmiah dari banyak peneliti nasional dan internasional yang mengamati sistem kepemimpinan ini. Kepemimpinan transformasional dan transaksional yang kerap dibandingkan dapat Anda pelajari dari studi kasus yang ada. Dengan demikian, Anda akan lebih paham dalam mempelajari berbagai tipe kepemimpinan, khususnya tipe transformasional ini.

Categories
Manajemen SDM

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi memiliki berbagai macam pengertian. Banyak makalah fungsi manajemen sumber daya manusia yang membahas definisi dan turunannya secara lengkap. Pada dasarnya sebelum membahas mengenai fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia dalam organisasi terlebih dahulu kita memahami mengenai pengertian  manajemen sumber daya manusia itu sendiri.

Manajemen sumber daya manusia ialah aktivitas yang mengatur tentang cara mengadakan pekerja dalam organisasi, pengembangan tenaga kerja, pemberian kompensasi dan pemilihan serta penggolongan tenaga kerja melalui proses manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Beberapa definisi lain mengenai manajemen sumber daya manusia juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli namun secara garis besar manajemen sumber daya manusia merupakan pengelolaan yang fokus para hal personalia.

Pada artikel ini akan membahas lebih mendetail mengenai berbagai pengertian fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia menurut para ahli dengan beberapa macam ciri khas masing-masing.

Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Fungsi manajemen sumber daya manusia pada organisasi mempunyai berbagai definisi yang dijelaskan oleh para ahli di bidangnya. Berikut 4 pembahasan lengkap mengenai fungsi manajemen sumber daya manusia menurut para ahli :

 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Cherrington

Cherrington membagi fungsi manajemen sumber daya manusia pada organisasi menjadi 7. Adapun fungsi manajemen sumber daya manusia yang dijelaskan oleh Cherrington adalah sebagai berikut :

  1. Staffing/Employment

Fungsi staffing pada fungsi manajemen sumber daya manusia mencakup tiga aktivitas penting yaitu perencanaan, penarikan, dan proses seleksi.

Pada setiap lini maupun departemen, manajer memiliki tanggung jawab untuk merencanakan keperluan primer akan sumber daya manusia.

Oleh karena itu semakin bertumbuhnya suatu organisasi maupun perusahaan, tiap manajer akan lebih bergantung pada departemen yang mengurusi sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan departemen sumber daya manusia memiliki info terkait komposisi dan ketrampilan para tenaga kerja.

Meskipun dalam hal teknis penarikan karyawan atau tenaga kerja dilakukan oleh departemen sumber daya manusia, namun departemen lain harus menyediakan spesifikasi dan job description pada proses penarikan yang dilakukan departemen sumber daya manusia.

Pada akhirnya pada proses seleksi, departemen sumber daya manusia melaksanakan pemilihan untuk memenuhi kualifikasi pekerjaan yang diperlukan oleh tiap departemen. Proses seleksi dilakukan untuk mengidentifikasi background calon karyawan dengan berbagai macam tes dan wawancara.

  1. Performance Evaluation

Fungsi manajemen sumber daya manusia yang kedua adalah penilaian kinerja karyawan/pekerja.

Tiap manajer di setiap departemen memiliki kewajiban untuk melaksanakan evaluasi termasuk melakukan evaluasi pada kinerja karyawan.

Di sisi lain untuk membentuk sinergisitas, departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan follow up dari hasil penilaian atau evaluasi yang telah dilakukan.

Departemen sumber daya manusia perlu melakukan pengembangan karyawan dalam berbagai macam bentuk seperti pelatihan kepada karyawan dalam rangka peningkatan peforma karyawan.

Lebih penting lagi departemen sumber daya manusia juga perlu melakukan pelatihan terhadap tiap manajer di berbagai departemen untuk membuat standar kinerja karyawan yang baik dan standar penilaian yang akurat.

  1. Compensation

Manajer di tiap departemen bersama departemen sumber daya manusia mempunyai kewajiban untuk memberikan reward atau kompensasi kepada karyawan yang berprestasi. Kompensasi dapat berupa peningkatan gaji, bonus, ataupun promosi kenaikan jabatan.

Bentuk kompensasi diatur oleh departemen sumber daya manusia dan sistem kompensasi memerlukan keseimbangan antara kinerja dan manfaat yang diberikan.

Pemberian kompensasi ditujukan untuk membangun suasana yang kompetitif di antara karyawan pada perusahaan yang bersifat adil dan sesuai dengan kebijakan yang berlaku (contoh : UMR). Kompensasi merupakan bentuk motivasi di dalam fungsi manajemen sumber daya manusia dalam organisasi.

  1. Training and Development

Pengembangan dan pelatihan perlu diterapkan pada tiap karyawan supaya keahlian dan pengetahuan berkembang.

Program pelatihan dan pengembangan sebagai salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia dalam organisasi dilaksanakan oleh departemen sumber daya manusia dan para manajer yang dikelola sesuai dengan keperluan perusahaan.

Oleh karena itu sebelumnya dilaksanakan evaluasi kinerja kepada para karyawan untuk mengetahui kondisi yang ada.

  1. Employe Relations

Menjalin hubungan yang baik kepada para karyawan terlebih yang memiliki serikat pekerja perlu dilakukan oleh departemen sumber daya manusia.

Negosiasi dalam penyelesaian berbagai permasalahan dan menciptakan kesepakatan yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak perlu dilakukan untuk menciptakan suasana yang harmoni.

Keterjalinan hubungan yang baik antara serikat pekerja dan perusahaan melalui tangan panjang departemen sumber daya manusia akan berdampak signifikan bagi keberlangsungan dan perkembangan perusahaan dan karyawan yang berada di dalamnya.

  1. Safety and Health

Setiap berusahaan dalam menjalankan fungsi manajemen sumber daya manusia wajib memperhatikan keselamatan karyawan/pekerjanya melalui program yang dijalankan. Hal ini dilaksanakan untuk meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan dan menciptakan suasana aman di sekitar perusahaan.

Selain melalui program keselamatan kerja seefektif mungkin, karyawan/pekerja juga harus untuk selalu diingatkan akan urgensi keselamatan di pekerjaan.

Pada kondisi ini, departemen sumber daya manusia memiliki peran penting dalam menyelenggarakan pelatihan mengenai keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang dapat membahayakan tenaga kerja serta melaporkan apabila terjadi kecelakaan dalam proses pekerjaan.

  1. Personel Research

Melakukan identifikasi mengenai permasalahan personalia pada perusahaan penting dilakukan untuk mengembangkan keefektifan dari tujuan perusahaaan.

Departemen sumber daya manusia dalam hal ini melaksanakan analisis yang berkaitan dengan permasalahan seperti penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan tiap-tiap karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan proses seleksi yang baik, serta penyebab ketidakpuasan karyawan.

Data mengenai hal-hal tersebut perlu dianalisis dan menjadi dasar bagi proses evaluasi kebijakan dan proses pembentukan kebijakan di masa yang akan datang.

11 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Berdasarkan Hasibuan

Hasibuan membagi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia menjadi 11 fungsi. Penjelasan singkat terkait 11 fungsi manajemen sumber daya manusia seperti di bawah ini :

  1. Perencanaan

Pada tahap awal fungsi manajemen sumber daya manusia adalah melaksanakan perencanaan mengenai sumber daya manusia (pekerja/karyawan).

Merencanakan tenaga kerja yang dibutuhkan atau karyawan perlu diperhatikan agar sesuai dengan spesialisasi yang diperlukan oleh perusahaan.

Perencanaan sumber daya manusia juga diperlukan supaya proses pencapaian tujuan perusahaan dilaksanaan secara efektif dan efisien.

  1. Pengorganisasian

Setelah dilakukan perencanaan akan sumber daya manusia pada perusahaan, langkah selanjutnya adalah dilaksanakan pengorganisasian.

Fungsi manajemen sumber daya manusia ini dilakukan dengan merancanag susunan dari berbagai posisi dalam organisasi/perusahaan seperti jabatan, personalian dan berbagai faktor-faktor lainnya agar tercipta sinergisitas dalam organisasi/perusahaan.

  1. Pengarahan

Pengarahan terhadap karyawan dilakukan dengan tujuan agar semua karyawan mau bekerja sama dalam proses penapaian tujuan organisasi/perusahaan bersamaan dengan tujuan tiap karyawan.

  1. Pengendalian

Aktivitas untuk mengontrol atau mengawasi tiap kinerja dari setiap karyawan maupun manajer untuk tetap berjalan pada kebijakan perusahaan pada pencapaian tujuan. Kegiatan pengendalian memiliki tujuan untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan.

  1. Pengadaan

Proses pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk memperoleh sumber daya manusia berupa karyawan yang sesuai dengan klasifikasi yang diperlukan oleh perusahaan.

  1. Pengembangan

Pengembangan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teoritis, teknis,  membuat konsep serta sikap pekerja dengan program pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan.

  1. Kompensasi

Kompensasi merupakan kompensasi atas jasa bagi karyawan yang berprestasi. Balas jasa dapat berupa bonus, kenaikan gaji maupun promosi jabatan. Fungsi manajemen sumber daya manusia yang satu ini dapat dijadikan motivasi untuk menaikkan kinerja karyawan.

  1. Pengintegrasian

Pengintegrasian merupakan fungsi yang sangat penting dalam fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia.

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk menyatukan kepentingan dari individu-individu tiap karyawan dan sumber daya manusia di perusahaan yang lain dengan kepentingan perusahaan.

Lebih jauh kepentingan/tujuan perusahaan dijadikan kepentingan bersama bagi tiap individu di dalam perusahaan.

  1. Pemeliharaan

Proses pemeliharaan merupakan aktivitas dalam rangka peningkatan dan pemeliharaan keadaan fisik, mental dan keloyalan pekerja supaya mereka nyaman bekerja sama dalam jangka waktu yang lama dalam pencapaian tujuan organisasi.

  1. Kedisiplinan

Proses pendisiplinan melalui berbagai kebijakan yang diterapkan perusahaan menjadi hal yang cukup signifikan pada proses fungsi manajemen sumber daya manusia pada organisasi maupaun perusahaan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengefektifkan proses meraih tujuan.

  1. Pemberhentian

Pemberhentian atau lebih dikenal dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan diperlukan jika karyawan sudah tidak memenuhi ketentuan yang diberlakukan perusahaan.

Pemutusan kontrak kerja juga dapat menjadi cambuk bagi karyawan lain untuk terus meningkatkan kapasitas dalam rangka mengembangkan suatu organisasi/perusahaan yang ditempatinya.

 

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Flippo

Pembahasan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam organisasi menurut flippo dibagi menjadi 2 yaitu beradasarkan fungsi manajemen dan fungsi operasional.

Penjelasan mengenai kedua fungsi manajemen sumber daya manusia kurang lebih hampir serupa dengan pengertian fungsi manajemen sumber daya manusia menurut para ahli lainnya.

  1. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen dalam fungsi sumber daya manusia menurut flippo dibagi menjadi 4 fungsi yaitu :

  • Perencanaan
  • Pengorganisasian
  • Pengarahan
  • Pengawasan
  1. Fungsi Operasional

Fungsi operasional lebih mengarah pada kegiatan teknis dalam pelaksanakaan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti :

  • Penyediaan
  • Pengembangan
  • imbalan
  • Integrasi
  • Pemeliharaan
  • Pemutusan Hubungan Kerja

 

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut M. Fuad

M. Fuad membagi fungsi dari manajen sumber daya manusia menjadi 7 fungsi utama. Adapaun 7 fungsi manajemen sumber daya manusia menurut M. Fuad adalah sebagai berikut :

  1. Perencanaan sumber daya manusia
  2. Rekuitmen
  3. Seleksi
  4. Orientasi
  5. Latihan dan Pengembangan
  6. Pemeliharaan
  7. Pemberhentian

Incoming search terms:

  • fungsi MSDM
  • fungsi manajemen sumber daya manusia menurut para ahli
  • fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia menurut para ahli
  • fungsi manajemen sdm menurut para ahli
  • fu gsi sdm menurut cherringtin
  • compensation berkaitan dengan fungsi manajemen yaiti
  • fungs-fungsi manajemen sumber daya manusia menurut mangkunegara
  • FUNGSI MANAjemen menurut marwansyah
  • tujuan dan fungsi manajemen menurut para ahli hasibuan
  • fungsi manajemen sumber daya manusia menurut ahli