Categories
Info Lifestyle

Efek Samping Vaksin Sinovac: Pencegahan & Penanganannya!

Efek Samping Vaksin Sinovac: Pencegahan & Penanganannya!

Tujuan pembahasan Jurnal Manajemen kali ini adalah untuk menjelaskan efek samping vaksin sinovac yang mungkin muncul setelah mengambil vaksin Sinovac dan yang apa harus dilakukan jika efek samping tersebut terjadi.

Setelah terjadinya pandemi covid 19 sejak tahun 2019 silam dan berlangsung cukup lama hingga beberapa tahun selanjutnya membuat seluruh orang memerlukan pemberian vaksin agar mampu memiliki tubuh yang kebal terhadap virus yang cukup mematikan tersebut.

Vaksinasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit infeksi. Vaksin Sinovac merupakan salah satu vaksin yang digunakan untuk melawan virus corona.

Vaksin Sinovac adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 atau COVID-19. Vaksin Sinovac yang dikenal juga dengan nama CoronaVac sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Di dalam produk vaksin ini juga terkandung aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Vaksin Sinovac dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd. Vaksin ini sudah melewati uji klinis fase ketiga yang dilakukan di Brazil, Turki, dan Indonesia. Uji klinis fase ketiga di Indonesia menunjukkan nilai efikasi vaksin, yaitu efek perlindungan terhadap COVID-19, sebesar 65,3%.

Meskipun vaksin ini memiliki manfaat untuk mengurangi risiko infeksi dan gejala, ada beberapa efek samping yang dapat terjadi sebagai hasil dari vaksin ini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek samping vaksin sinovac dan hal terkait, yuk simak pembahasan berikut ini!

1. Mengenal Efek Samping Vaksin Sinovac

 

efek samping vaksin sinovac
Berita Terkini Hari Ini, Kabar Akurat Terpercaya – Kompas.com efek samping vaksin sinovac

Vaksin sinovac dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi virus Corona. Namun, seperti halnya vaksin lainnya, vaksin Sinovac juga memiliki efek samping.

Efek samping umum yang terkait dengan vaksin Sinovac meliputi sakit kepala, mual, mengantuk, demam, sakit otot, serta ruam kulit.

Efek samping yang lebih serius, tetapi jarang terjadi, dapat mencakup anafilaksis, yang dapat menyebabkan sesak napas, gatal-gatal, dan pembengkakan wajah.

Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan kemungkinan efek samping dengan dokter Anda sebelum menerima vaksin Sinovac.

2. Bagaimana Pencegahan Efek Samping Vaksin Sinovac

Untuk meminimalkan risiko efek samping vaksin Sinovac, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Memastikan bahwa seseorang telah memenuhi persyaratan imunisasi, yaitu dengan memastikan bahwa seseorang memiliki kekebalan yang cukup terhadap vaksin.
  2. Pastikan untuk mematuhi rekomendasi dokter atau ahli kesehatan tentang jadwal vaksinasi.
  3. Hindari melakukan aktivitas berat atau berolahraga setelah mendapatkan vaksin.
  4. Berikan obat pereda nyeri atau antihistamin jika efek samping yang dialami berkepanjangan.
  5. Pastikan untuk memantau kondisi kesehatan secara rutin dan segera menghubungi dokter jika ada gejala yang berkepanjangan.

3. Apa yang Harus Dilakukan jika Terjadi Efek Samping Setelah Vaksinasi Sinovac

Jika Anda mengalami efek samping setelah menerima vaksin Sinovac, segera hubungi dokter atau tenaga medis terdekat.

Anda juga perlu menjaga kondisi kesehatan Anda dengan cara mengikuti anjuran dokter yang terkait dengan waktu, dosis, dan cara penggunaan obat yang tepat.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang efek samping vaksin, segera hubungi dokter atau tenaga medis yang bertanggung jawab untuk Anda.

4. Bagaimana Perbandingan Efek Samping Vaksin Sinovac dengan Vaksin Lainnya

efek samping vaksin sinovac
Indonesia Baik efek samping vaksin sinovac

Efek samping vaksin Sinovac dibandingkan dengan vaksin lainnya merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan.

Studi klinis menunjukkan bahwa vaksin Sinovac dapat menyebabkan efek samping yang serupa dengan yang ditimbulkan oleh vaksin lainnya, seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri pada tempat suntikan.

Namun, efek samping yang paling umum atau yang paling parah berbeda tergantung pada vaksin tertentu.

Sebagai contoh, vaksin Sinovac dikaitkan dengan tingkat demam lebih tinggi daripada vaksin lainnya.

Selain itu, vaksin Sinovac dikaitkan dengan tingkat reaksi lokal yang lebih tinggi daripada vaksin lainnya, seperti nyeri, pembengkakan, dan kulit kemerahan di tempat suntikan.

Meskipun demikian, vaksin Sinovac adalah vaksin yang telah menunjukkan efektivitas yang tinggi dan aman.

5. Apa yang Harus Dilakukan Jika Mendapatkan Efek Samping Berat Setelah Vaksinasi Sinovac

Jika Anda mengalami efek samping berat setelah menerima vaksin Sinovac, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Sebaiknya bawa semua informasi tentang reaksi yang Anda alami, termasuk jenis vaksin yang Anda terima dan dosis yang Anda dapatkan.

Dokter Anda dapat menyarankan pengobatan yang tepat untuk mengurangi efek samping, atau mungkin merekomendasikan tes laboratorium lebih lanjut untuk menentukan penyebab reaksi yang dialami.

Jika Anda telah menerima vaksin Sinovac dan merasa bahwa Anda mengalami efek samping yang berat, segera hubungi dokter Anda.

6. Untuk Menghindari Terjadinya Efek Samping Vaksin Sinovac yang Berlebih, Lakukan Hal Ini Sebelum Menerima Vaksin!

  1. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin Sinovac tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan di dalam vaksin ini.
  2. Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit atau menjalani pengobatan yang menyebabkan kelemahan sistem kekebalan tubuh. Vaksin Sinovac tidak boleh diberikan kepada orang dengan imunitas yang rendah.
  3. Beri tahu dokter jika Anda pernah terkena COVID-19 atau ada keluarga serumah yang sedang menjalani perawatan COVID-19.
  4. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, atau sesak napas dalam 7 hari terakhir, mendapatkan terapi untuk penyakit kelainan darah, atau menjalani transfusi darah rutin.
  5. Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, penyakit saluran pencernaan, hipertiroid, hipotiroid, kanker, kelainan darah, atau penyakit autoimun, seperti lupus.
  6. Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani cuci darah atau pernah menjalani transplantasi ginjal.
    Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan vaksin Sinovac dengan dokter jika Anda sedang menderita diabetes melitus, HIV, atau penyakit paru, seperti asma, PPOK, atau TBC.
  7. Vaksin Sinovac dapat diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Untuk ibu hamil, pemberiannya dapat dimulai pada usia kehamilan di atas 12 minggu dan paling lambat pada usia 33 minggu, dibawah pengawasan dokter.
  8. Beri tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang Anda digunakan, termasuk suplemen dan produk herbal.
  9. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah Anda menerima vaksin Sinovac

7. Vaksin 1 dan 2 Sinovac, vaksin 3 apa?

Apakah kalian sudah menerima vaksin booster atau vaksin ketiga yang juga dianjurkan oleh pemerintah untuk melengkapi vaksin kebal tubuh dari virus corona?

Nah penerimaan vaksin booster atau vaksin ketiga ini juga perlu kamu ketahui apa jenis dan dosisnya, agar nantinya tidak salah menerima dari jenis vaksin yang sudah kita terima di vaksin 2 dan 2.

Hal tersebut tentu berguna untuk menghindari terjadinya efek samping vaksin sinovac ataupun vaksin yang ketiga tersebut secara berlebih.

Jadi vaksin jenis apa yang cocok untuk diterima jika vaksin 1 dan 2 menggunakan sinovac? Ini jawabannya:

  • Vaksin AstraZeneca, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
  • Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.

8. Kesimpulan Efek Samping Vaksin Sinovac

efek samping vaksin sinovac
google efek samping vaksin sinovac

Kesimpulan tentang efek samping vaksin Sinovac adalah bahwa mayoritas orang yang menjalani vaksinasi tidak memiliki efek samping yang serius.

Meskipun demikian, seperti halnya vaksin lainnya, beberapa efek samping yang lebih ringan seperti sakit kepala, mual dan demam dapat terjadi, meskipun hal ini jarang terjadi.

Reaksi alergi yang lebih serius juga mungkin terjadi, namun hal ini sangat jarang terjadi pada orang yang menjalani vaksinasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *